Parepare, – Unjuk rasa yang digelar oleh LSM Lingkar Hijau di depan Kantor Wali Kota Parepare semakin memanas dengan kehadiran Ketua LSM Pakar, Andi Tenri Wara. Kamis, (27/2/25).
Mantan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (HIPMI) Parepare dan mantan Jenderal Lapangan dalam aksi besar di Kota Makassar ini dengan lantang menyoroti kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Parepare yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.

“Kita lihat sendiri bagaimana Satpol PP bekerja. Ini tidak maksimal! Kenapa saya katakan begitu? Karena pakaian dinas mereka di lapangan tidak ada bedanya dengan preman! Ini membuktikan ada yang salah dengan sistem saat ini,” tegas Andi dalam orasinya.
Menurutnya, kondisi keamanan di Parepare semakin mengkhawatirkan. Masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), merasa tidak aman dalam menjalankan aktivitas mereka. Pemerintah dinilai gagal memberikan perlindungan dan justru lebih banyak menekan rakyatnya.
Dalam orasinya, Andi Tenri Wara tak hanya menyoroti Satpol PP, tetapi juga melayangkan kritik keras kepada Penjabat Wali Kota Sebelumnya. Ia menilai bahwa pimpinan daerah tidak melakukan pengawasan yang cukup terhadap institusi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Sungguh disayangkan, sebagai bagian dari pemerintah, mereka seharusnya menjamin kesejahteraan rakyat. Jika Satpol PP bersikap arogan, bertindak semaunya, dan bahkan tidak memberikan rasa aman kepada masyarakat, maka itu bukti nyata bahwa Pemerintahan yang di pempin Penjabat sebelumnya itu gagal mengontrol bawahannya,” katanya lantang.
Tenri juga menyoroti kebijakan yang membatasi ruang gerak UMKM, yang seharusnya menjadi pilar ekonomi lokal.”Banyak pelaku UMKM yang diberikan batasan dalam berusaha. Ini sangat disayangkan! Pemerintah seharusnya hadir untuk mendukung, bukan justru menekan dan memperlakukan mereka seperti pelanggar hukum,” tambahnya.
Dalam aksi ini, Ketua LSM Pakar mengajukan tuntutan tegas kepada Pemerintah Kota Parepare. Ia meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap institusi terkait, terutama Satpol PP, serta pencopotan pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.
“Tuntutan kami jelas! Jika Wali Kota dan Wakil Wali Kota tidak bisa melakukan kontrol sosial, maka institusi ini harus dievaluasi. Selain itu, copot Ibu Ulfa dari jabatannya sebagai pimpinan Satpol PP!” serunya.
Menurutnya, kebijakan yang diterapkan oleh Satpol PP lebih banyak menimbulkan masalah dibanding memberikan solusi.
“Sungguh ironis! Satpol PP, yang seharusnya menjadi pelindung dan pembina, justru bertindak seperti preman. Ini bukan yang kita harapkan dari pemerintah. Kita butuh kebijakan yang berpihak kepada rakyat, bukan kepentingan segelintir orang atau oligarki!” tegasnya.
Di penghujung orasinya, Andi Tenri Wara memberikan peringatan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota agar tidak mengabaikan suara rakyat. Ia menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa runtuh jika kebijakan yang merugikan terus berlanjut.
“Jangan jadi pemerintah yang goblok! Jangan jadi pemerintah yang bodoh! Lihatlah kondisi sosial masyarakat! Jangan hanya mengejar kepentingan kecil yang menguntungkan segelintir orang. Jika ini terus terjadi, maka masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah!” tandasnya.
Aksi yang berlangsung dengan penuh semangat ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kota Parepare.