Parepare, – Semangat ibadah dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT terus tumbuh di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare.
Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang juga merupakan santri di Lapas tersebut menargetkan dapat khatam Al-Qur’an sebelum akhir bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M.
Sebagai langkah konkret mewujudkan target ini, mereka menjalankan program Tadarus Al-Qur’an One Day One Juz, yakni membaca satu juz Al-Qur’an setiap hari setelah melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di Masjid At-Taubah, Lapas IIA Parepare.
Kegiatan Tadarus Al-Qur’an ini menjadi bagian dari program pembinaan spiritual yang rutin dilaksanakan bagi WBP, terutama selama bulan Ramadhan. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Bimnadik) Lapas IIA Parepare, Muchamad Zaenal Fanani, S.Sos., M.M, bersama Kasubsi Bimkemaswat Nur Alim Syah, S.H., dan staf Subsi Bimkemaswat Darwansyah, secara langsung membimbing pelaksanaan tadarus setiap malam.
Sebanyak 30 orang WBP yang juga mengikuti program Pesantren Kilat diwajibkan untuk mengikuti program One Day One Juz ini selama bulan suci Ramadhan.
Menurut Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP., S.H., kegiatan ini bertujuan untuk:
• Memfasilitasi dan mempermudah WBP dalam membiasakan tilawah satu juz Al-Qur’an setiap hari.
• Meningkatkan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi para WBP.
• Membentuk karakter insan Qur’ani, yang diharapkan dapat membimbing mereka menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas.
“Kami berharap selama bulan Ramadhan ini, para WBP bisa khatam Al-Qur’an. Program ini juga menjadi sarana pembinaan karakter agar mereka lebih disiplin dalam beribadah dan menjalankan nilai-nilai keislaman,” ujar Totok Budiyanto.
Tidak hanya para WBP, tetapi seluruh petugas Lapas IIA Parepare juga diharapkan ikut serta dalam program ini. Dengan demikian, kegiatan Tadarus Al-Qur’an dapat menjadi momentum bersama untuk meraih keberkahan Ramadhan dan meningkatkan amal ibadah.
“Kami ingin seluruh petugas dan WBP bersama-sama berlomba dalam kebaikan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membudayakan kebiasaan membaca Al-Qur’an setiap hari, bahkan setelah Ramadhan berakhir,” tambahnya.
Selain program Tadarus Al-Qur’an One Day One Juz, Lapas IIA Parepare juga mengadakan berbagai program keagamaan lainnya untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan, antara lain:
• Pesantren Kilat, untuk memperdalam ilmu agama bagi WBP.
• Kuliah Ramadhan (KURMA), yang diadakan setiap siang setelah Shalat Dzuhur dan Ashar.
• Safari Ramadhan, berupa kajian dan ceramah keislaman.
• Peringatan Nuzulul Qur’an, yang menjadi momen refleksi keutamaan Al-Qur’an.
• Buka Puasa Bersama, yang mempererat kebersamaan antara WBP dan petugas Lapas.
• Dirosa (metode pembelajaran membaca Al-Qur’an) bersama Yayasan Al Wahdah Islamiyah.
Program-program ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM RI, 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, serta arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan.
Kegiatan pembinaan dan bimbingan keagamaan di Lapas IIA Parepare dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Dalam aturan tersebut, Lapas diwajibkan untuk menyediakan sarana ibadah dan program bimbingan rohani bagi WBP agar mereka dapat memperbaiki diri selama menjalani masa pidana.
Dengan adanya program ini, diharapkan para WBP semakin terampil dalam membaca Al-Qur’an, memiliki pemahaman agama yang lebih baik, dan dapat membawa perubahan positif dalam hidup mereka, baik selama berada di Lapas maupun setelah kembali ke masyarakat.
“Kami ingin menjadikan Ramadhan ini sebagai titik awal perubahan bagi WBP, agar mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna setelah bebas nanti,” tutup Totok Budiyanto.