Notifedia.com, Jeneponto – Sebanyak 100 kuda pacu dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dipastikan akan mengikuti ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Bupati Cup 1 tahun 2025.
Event bergengsi ini akan digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 24-25 Mei 2025, di Lapangan Pacuan Kuda Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kejuaraan ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Bupati Jeneponto, Ilham Syah Azikin, bersama Wakil Bupati Muhammad Islam Iskandar, dalam menyemarakkan Festival Pacuan Kuda yang juga menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi Jeneponto ke-162.
Ketua Panitia, Kasmin, menyampaikan bahwa kejuaraan tahun ini memperebutkan total hadiah senilai Rp73.500.000. Para peserta akan berlaga di sembilan kelas pacuan yang berbeda.
“Total hadiahnya cukup besar. Kuda-kuda pacu ini berasal dari berbagai daerah di Sulselbar,” ungkap Kasmin.
Sembilan kelas yang akan diperlombakan antara lain:
• Kelas Lokal A (900 m)
• Lokal B (1.000 m)
• KPI (1.000 m)
• Perdana (900 m)
• Pemula (1.200 m)
• Sprint Terbuka (1.200 m)
• Derby (1.400 m)
• Terbuka (1.600 m)
• Open Race (2.200 m)
Tiga kelas dengan hadiah tertinggi yakni Open Race 2.200 meter dengan total hadiah Rp12 juta, Derby 1.400 meter dengan hadiah Rp10,5 juta, serta Kelas Terbuka 1.600 meter dengan nominal yang juga kompetitif.
“Dalam satu larian akan ada tujuh kuda pacu. Target kita sekitar 100 ekor kuda akan bertanding di semua kelas,” jelas Kasmin.
Dari sisi teknis, pihak panitia memastikan lintasan pacu telah disiapkan dengan baik untuk menjamin keamanan dan sportivitas perlombaan.
Selain itu, panitia juga memperhatikan kenyamanan pengunjung dengan membangun tribun, tenda penonton, serta menyediakan akses menonton langsung di tepi lintasan secara aman.
Tidak ketinggalan, area khusus bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga disiapkan untuk meramaikan suasana festival.
“Kami juga memberdayakan para pelaku usaha kecil agar bisa berjualan secara teratur di area acara,” tambah Kasmin.
Kegiatan ini turut diramaikan oleh kehadiran lembaga adat dan tokoh nasional sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal dan olahraga tradisional yang menjadi identitas masyarakat Jeneponto.