Notifedia.com, Parepare — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir sebagai bagian dari kegiatan Mitigasi Sungai Jawi-jawi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2025 hingga awal tahun 2026.

Pemantauan yang berlangsung pada Kamis (16/10/2025) pukul 08.00 hingga 10.00 Wita ini melibatkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Kepala Seksi terkait. Tim meninjau beberapa titik rawan banjir, antara lain:
1. Jembatan dekat perbatasan jalur poros Kota Parepare – Kabupaten Sidrap.
2. Sekitar kompleks perumahan BTN Palem, Kelurahan Lapadde.
3. Jembatan Karama’e (belakang Lapadde Mas).
4. Jembatan dekat Lawatedong (eks Kantor BPP/Balai Penyuluhan Pertanian).
5. Wilayah Tegal, meliputi Jembatan Satu dan Jembatan Dua.
Dalam kegiatan tersebut, BPBD Parepare melakukan sejumlah langkah penanganan dan pencegahan dini, di antaranya:
– Pemotongan batang pohon yang tumbuh di aliran sungai dan berpotensi menghambat arus air.
– Edukasi langsung kepada masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai.
Penyusunan skema jalur evakuasi dan penetapan titik kumpul guna mengantisipasi kondisi darurat banjir.
Pengukuran ketinggian air di setiap jembatan untuk pemasangan tanda pengukuran (water level indicator) sebagai sistem peringatan dini.
Kepala BPBD Kota Parepare, Muhammad Rasdy Gery Runtu, mengatakan bahwa kegiatan mitigasi ini merupakan bagian dari kesiapan daerah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
“Kami tidak ingin menunggu banjir baru bertindak. Hari ini kami turun langsung memantau kondisi sungai Jawi-jawi dan titik-titik yang berpotensi meluap agar langkah penanganan dini bisa segera dilakukan,” ujar Rasdi Gery.
Ia menambahkan, pemantauan ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan masyarakat di lapangan.
“Selain pemetaan wilayah rawan, kami juga memberikan edukasi kepada warga agar lebih waspada dan tahu jalur evakuasi jika kondisi darurat terjadi. Semua langkah ini adalah bagian dari kesiapsiagaan bersama,” tambahnya.
BPBD Parepare mengimbau masyarakat agar tetap siaga terhadap perubahan cuaca ekstrem dan aktif melaporkan apabila terjadi peningkatan debit air di wilayah masing-masing.
Langkah-langkah mitigasi ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Parepare untuk memperkuat ketahanan daerah menghadapi potensi bencana, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.