Resmob Polda Sulsel Bongkar Prostitusi Online, Libatkan SPG Cantik Penggoda Suami Orang

Notifedia.com, Makassar – Aparat gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan berhasil membongkar praktik prostitusi online yang melibatkan perempuan muda, salah satunya seorang Sales Promotion Girl (SPG) cantik yang diam-diam menjajakan diri lewat jaringan tersembunyi.

Operasi ini berhasil mengamankan tiga orang pelaku, termasuk seorang pria yang diduga kuat sebagai mucikari. Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (10/5/25) lalu di salah satu hotel kawasan Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Dari pengungkapan ini, polisi meringkus pria berinisial Aldy (35) yang berperan sebagai mucikari. Ia diduga kuat menjual dua perempuan muda kepada para pelanggan pria hidung belang, yakni LS (28) yang diketahui bekerja sebagai SPG di perusahaan swasta, dan FY (19), seorang perempuan muda lainnya.

Kombinasi paras cantik dan penampilan menarik para korban ini rupanya sengaja dimanfaatkan pelaku untuk menarik para pria, termasuk yang berstatus suami orang. Keberadaan mereka di hotel berbintang sempat memicu kecurigaan warga sekitar hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.

Saat digerebek, Aldy tengah bersama FY di lobi hotel, sementara LS berada di dalam kamar yang telah disiapkan untuk transaksi. Dalam operasi ini, aparat juga menyita satu unit ponsel yang digunakan sebagai alat komunikasi dan transaksi prostitusi.

Menurut keterangan Panit 4 Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Sulsel, Iptu Cory S Tandipayung, kepada media pada Jumat sore (16/5/25), mucikari menawarkan LS dengan tarif Rp1,5 juta sekali kencan.

Dari tarif tersebut, Rp1 juta diberikan kepada korban, dan sisanya sebesar Rp500 ribu diambil oleh mucikari sebagai “jasa penghubung”.

Kini kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan. Aldy telah ditetapkan sebagai tersangka atas perannya sebagai mucikari, sementara LS dan FY ditetapkan sebagai saksi korban dalam kasus eksploitasi seksual berbasis online tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor jika mencurigai aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar, guna memutus rantai perdagangan manusia dan praktik prostitusi terselubung yang kian marak di era digital.