Saat Kapolda Sulsel Raih Penghargaan Nasional, Kapolseknya Justru Bikin Citra Polri Tercoreng

Notifedia.com, Jakarta — Kabar membanggakan datang dari jajaran Polda Sulawesi Selatan. Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih Kompolnas Awards 2025 untuk Kategori Terbaik Tingkat Polda Kelompok A.

Penghargaan bergengsi itu diserahkan secara resmi dalam acara nasional di Jakarta, Rabu (16/10/2025), sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi, integritas, dan inovasi jajaran kepolisian dalam meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola kepolisian yang modern dan akuntabel.

Kompolnas Awards merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada institusi kepolisian di berbagai tingkatan, mulai dari Polda, Polres hingga Polsek, atas capaian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, transparansi, inovasi teknologi, serta respons cepat terhadap kebutuhan masyarakat.

Polda Sulsel di bawah kepemimpinan Irjen Pol Rusdi Hartono dinilai berhasil mewujudkan visi Polri Presisi dengan menghadirkan tata kelola kelembagaan yang akuntabel, profesional, dan humanis.

Kinerja tersebut mencakup berbagai terobosan pelayanan berbasis digital, peningkatan disiplin internal, serta penguatan sinergi dengan masyarakat dan media.

Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono dikenal luas sebagai sosok pemimpin yang berintegritas, tegas, dan rendah hati. Filosofi hidupnya, “Ikhlas Menuju yang Terbaik,” menjadi pedoman moral dalam setiap kebijakan dan tindakannya.

Dalam berbagai kesempatan, Kapolda Sulsel menekankan pentingnya profesionalitas dan empati dalam setiap pelayanan publik. Ia selalu mengingatkan seluruh jajarannya agar aparat kepolisian bukan hanya menjadi penegak hukum, tetapi juga pelindung dan pengayom masyarakat yang bekerja dengan hati.

Namun, di tengah keberhasilan Polda Sulsel meraih pengakuan nasional, muncul kontras di lapangan. Sikap arogan yang ditunjukkan Kapolsek Mallusetasi, AKP Iriansyah, saat kunjungan Anggota DPRD Kab. Barru ke tambang galian C di Barru, menuai kritik keras dari masyarakat dan insan pers.

Alih-alih mencerminkan nilai-nilai humanis yang ditekankan oleh Kapolda, Kapolsek Mallusetasi justru memperlihatkan perilaku yang mencederai semangat polisi Presisi dan pelayanan publik yang berempati.

Perilaku tersebut dinilai tidak sejalan dengan garis kebijakan Kapolda Sulsel yang tengah berupaya memperkuat citra Polri sebagai lembaga yang profesional, transparan, dan bersahabat dengan rakyat.

“Sikap arogan aparat di lapangan sangat bertolak belakang dengan keteladanan Kapolda Sulsel yang sudah mengharumkan nama institusi di tingkat nasional,” ujar salah satu tokoh masyarakat Barru.

Prestasi nasional yang diraih Kapolda Sulsel diharapkan menjadi momentum introspeksi bagi seluruh jajaran kepolisian di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya di tingkat Polres dan Polsek.

Masyarakat menilai, penghargaan ini bukan hanya kebanggaan institusi, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memastikan semua anggota Polri meneladani nilai-nilai yang dipegang Kapolda: integritas, empati, dan profesionalisme.

“Kapolda sudah memberi contoh. Sekarang tinggal bagaimana bawahannya mampu menjaga marwah institusi dengan perilaku yang sejalan,” ujar seorang aktivis masyarakat sipil di Barru.

Keberhasilan Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono membuktikan bahwa kepemimpinan yang berorientasi pada nilai dan pelayanan tulus mampu mengangkat kepercayaan publik terhadap Polri.

Namun, di sisi lain, tindakan arogan aparat di lapangan  seperti yang terjadi di Mallusetasi menjadi pengingat bahwa citra baik Polri bisa rusak oleh perilaku individu yang abai terhadap etika dan empati.

Penghargaan Kompolnas Awards 2025 menjadi simbol bahwa Polri Sulsel telah berada di jalur yang benar. Kini tantangannya adalah konsistensi moral dan keseragaman sikap humanis hingga ke level paling bawah.