Notifedia.com, Makassar — Di balik megahnya gedung Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan, sebuah pertemuan bermakna berlangsung. Senin (5/5/25).
Bupati Sidenreng Rappang, Syaharuddin Alrif, tidak hanya datang membawa data dan laporan, tetapi juga harapan dan keresahan warganya. Ia memilih jalur langsung menyampaikan aspirasi ke pusat pengambil kebijakan jalan nasional.
Didampingi Penjabat Sekda Andi Rahmat Saleh dan sejumlah kepala OPD, Syaharuddin mengapresiasi tuntasnya proyek jalan transnasional yang menghubungkan Sidrap ke berbagai kabupaten tetangga.
“Ini bukan sekadar jalan, ini adalah nadi kehidupan warga kami,” ujarnya dalam suasana yang hangat namun serius.
Namun, di balik ucapan terima kasih itu, Syaharuddin menyampaikan ‘cerita lain’ yang belum tuntas. Jalan yang kini mulus, ternyata menyisakan luka-luka kecil: lampu penerangan yang mati, tiang listrik yang belum kembali tegak, dan drainase yang berubah fungsi menjadi jebakan air.
Bahkan, beberapa pohon pelindung yang ditebang belum tergantikan.
“Kami sadar, pembangunan tak pernah datang tanpa dampak. Tapi kami juga ingin memastikan, semua bisa kembali berjalan normal lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.
Bupati Sidrap juga tak lupa mengangkat isu strategis: percepatan program Inpres Jalan Daerah (IJD) dan pembangunan jembatan gantung. Dua hal yang menurutnya menjadi urat nadi konektivitas desa dan distribusi pangan.
“Kami adalah lumbung beras, jembatan dan jalan adalah penyambung logistik kami,” tegasnya.
Respons positif datang dari Kepala BBPJN Sulsel, Asep Syarip Hidayat. Ia menegaskan bahwa setiap usulan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur, dengan catatan readiness criteria terpenuhi.
“Kami sangat terbuka, dan siap memperkuat sinergi. Asalkan desain siap, lahan bersih, kita bisa dorong cepat,” katanya.
Di akhir pertemuan, bukan hanya data yang berpindah tangan, tapi juga rasa saling percaya. Sebuah jembatan tak kasat mata telah terbangun antara Sidrap dan pusat kebijakan, antara harapan dan solusi.