Notifedia.com, Sidrap – Sorak sorai semangat terdengar hingga ke pelataran UPT SMP Negeri 1 Pangsid. Sinar sore menyapu wajah-wajah bahagia ratusan siswa yang baru saja menutup lembar cerita luar biasa mereka dalam ajang Spensa Competition of Problem Solving & Experience (SCOPE) 2025.
Di tengah gemuruh itu, hadir sosok Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, yang menutup kegiatan dengan penuh apresiasi dan harapan.

Digelar sejak 1 Mei lalu, SCOPE 2025 bukan sekadar kompetisi. Ia menjadi ruang hidup bagi para pelajar untuk menunjukkan bakat, keberanian, dan semangat kolaborasi.
Dengan format yang menyatukan unsur intelektual dan digital, seperti lomba Cerdas Cermat hingga pertarungan e-sport Mobile Legends dan Free Fire, SCOPE menjadi magnet tersendiri bagi 516 siswa dari 105 sekolah dasar se-Sidrap.
Dalam sambutannya, Bupati Syaharuddin menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ia menyebut SCOPE sebagai bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka dan nilai, melainkan tentang proses menumbuhkan karakter dan memperluas cakrawala. Selasa, (6/5/25).
“Ajang seperti ini adalah tempat di mana anak-anak kita belajar berpikir kritis, bekerja sama, dan percaya diri menghadapi tantangan. Bukan siapa yang menang hari ini yang terpenting, tapi siapa yang terus tumbuh karena pengalaman ini,” ujarnya.
Kepada peserta yang belum berhasil membawa pulang trofi, sang bupati memberikan motivasi tulus. “Jangan berhenti hanya karena belum juara. Lanjutkan perjuangan kalian. Latih terus mental dan kemampuan. Masa depan masih panjang.”
Sorotan utama dalam penutupan SCOPE 2025 adalah pengumuman juara umum yang diraih UPT SD Negeri 11 Pangkajene.
Sekolah ini mencatat prestasi gemilang di berbagai cabang, mencuri perhatian dengan konsistensi dan semangat tim yang kuat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) oleh siswa kelas 9 SMPN 1 Pangsid.
Kepala sekolah, dalam sambutannya, menegaskan bahwa SCOPE adalah refleksi nyata dari visi besar P5—menghasilkan pelajar mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan berjiwa gotong royong.
“Lewat SCOPE, anak-anak tidak hanya bertanding, mereka membangun jaringan, memperluas pergaulan, dan belajar memimpin. Ini yang kami maksud dengan pelajar Pancasila,” ungkapnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sidrap dan khususnya kepada Bupati Syaharuddin atas dukungan dan kehadiran yang menguatkan.
Acara ditutup dengan penyerahan piala, penampilan seni para siswa, dan sesi foto bersama yang menjadi simbol kebersamaan lintas sekolah.
Lebih dari sekadar akhir kegiatan, momen ini menjadi awal dari perjalanan baru di mana para peserta melangkah pulang dengan kepala tegak dan hati penuh semangat untuk terus berproses.
Karena di balik setiap kompetisi, selalu ada pelajaran. Dan di balik setiap pelajar, ada masa depan yang layak diperjuangkan.