DPRD Parepare Gelar RDP Terkait Dugaan Penganiayaan Korban Narkotika oleh Oknum Aparat

Notifedia.com, Parepare, — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare melalui Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait laporan keluarga korban dugaan penganiayaan oleh oknum aparat keamanan saat penangkapan kasus narkotika yang berujung pada kematian korban.

RDP yang berlangsung di Ruang Komisi II DPRD Kota Parepare ini dihadiri oleh sejumlah anggota Komisi II, antara lain S. Parman Agus Mante, Sappe, Asmawati, Musdalifa Pawe, dan Indriasari Husni. Turut hadir pula Direktur RSUD Andi Makkasau, dr. Reni Anggraeni Sari bersama Wadir dan tim dokter ahli yang menangani korban, serta pihak keluarga korban, Agusalim.

Ketua Komisi II, S. Parman Agus Mante dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa pihak DPRD hanya dapat memfasilitasi pertemuan antara keluarga korban dan pihak rumah sakit. Ia menekankan bahwa pihak rumah sakit sudah memberikan penjelasan secara medis terkait penyebab kematian korban, namun apabila keluarga masih merasa tidak puas, maka jalur hukum tetap terbuka.

“Kami sudah mendengar keterangan dari pihak rumah sakit dan para dokter ahli. Kalau keluarga masih merasa tidak puas, kami sarankan menempuh jalur hukum dengan permintaan otopsi sebagai langkah pembuktian. Kami tidak pernah menghalangi siapa pun mencari keadilan,” kata Parman.

Sementara itu, Agusalim, yang merupakan perwakilan keluarga korban, menyampaikan bahwa tujuannya membawa kasus ini ke DPRD adalah untuk mencari penengah dalam perbedaan pendapat antara pihak keluarga Polres Kota Parepare dan rumah sakit.

“Saya hanya ingin ada yang menengahi antara kami. Saya datang bukan untuk menuduh, tapi ingin kejelasan. Saya juga sudah sampaikan ke Kapolres agar ada proses hukum yang transparan,” ujar Agusalim.

Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Andi Makkasau, dr. Reni Anggraeni Sari menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal sudah menyarankan agar dilakukan otopsi bila ada keraguan terhadap penyebab kematian korban.

“Sejak hari pertama kami sudah menyampaikan kepada keluarga, kalau ada rasa mengganjal, segera lapor polisi dan lakukan otopsi. Itu prosedur yang sah dan memang harus ditempuh jika ingin pembuktian,” jelas dr. Reni.