Polisi dan Denpom Makassar Tangkap Pria Mengaku Anggota TNI, Diduga Aniaya Pacar

Makassar, – Aparat kepolisian bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom) Makassar menangkap seorang pria yang diduga mengaku sebagai anggota TNI demi memikat pacarnya.

Pria tersebut juga diduga melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya. Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan sejumlah perlengkapan militer, termasuk seragam loreng, kartu identitas palsu, dan sangkur.

Tim Resmob Polda Sulawesi Selatan bersama Denpom Makassar mengamankan pria berinisial RD (35), warga sipil yang mengaku sebagai anggota TNI aktif. Ia ditangkap di rumahnya di Jalan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Minggu malam.

Saat diamankan, RD sedang tertidur pulas di halaman rumahnya dan tak berkutik ketika puluhan personel gabungan mengepungnya. Polisi yang melakukan penggeledahan menemukan berbagai atribut militer, seperti tas dan seragam loreng TNI, kartu pengenal palsu, serta sangkur.

Kasus ini terungkap setelah korban, seorang wanita berinisial ND (22), melaporkan RD ke pihak berwajib. ND mengaku tertipu oleh RD, yang mengklaim sebagai anggota TNI aktif sejak 2024 dan bertugas di Papua.

Panit I Resmob Polda Sulsel, Ipda Dendi Eriyan, mengatakan bahwa RD sebenarnya bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu rumah sakit di Mimika, Papua. Ia pulang ke Makassar dengan alasan mengunjungi keluarga dan pacarnya.

“Kami dari Resmob Polda Sulsel telah membackup Denpom Makassar terkait penangkapan oknum yang mengaku sebagai anggota TNI. Pelaku berinisial R diamankan di rumahnya di Antang, bersama sejumlah atribut militer yang kami temukan di rumahnya,” ujar Ipda Dendi Eriyan pada Senin malam.

Menurut informasi yang diperoleh dari pacarnya, RD tidak hanya berbohong soal identitasnya, tetapi juga diduga melakukan pengancaman dan kekerasan terhadap korban.

Untuk proses hukum lebih lanjut, RD beserta barang bukti telah diserahkan ke Denpom Makassar. Pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan mendalam terkait dugaan penyalahgunaan atribut militer serta tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap korban.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus serupa dan segera melapor jika menemukan tindakan mencurigakan terkait penyalahgunaan identitas militer.